Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gresik Berita Kesehatan Mental dan Demam: Bagaimana Kecemasan Memperlambat Pemulihan Imun Tubuh

Kesehatan Mental dan Demam: Bagaimana Kecemasan Memperlambat Pemulihan Imun Tubuh

Kaitan antara kondisi fisik seperti demam dan Kesehatan Mental sering kali diabaikan, padahal stres dan kecemasan memiliki dampak nyata pada proses penyembuhan. Saat tubuh melawan infeksi dan mengalami demam, sistem imun bekerja keras. Sayangnya, kecemasan berlebihan dapat mengintervensi proses ini, secara signifikan memperlambat pemulihan tubuh.

Stres yang diakibatkan kecemasan memicu pelepasan hormon kortisol secara berlebihan. Kortisol, yang dikenal sebagai hormon stres, memiliki efek menekan sistem kekebalan tubuh (immunosuppressant). Ketika terganggu oleh kecemasan saat demam, peningkatan kortisol dapat mengurangi efektivitas sel-sel imun dalam melawan patogen penyebab infeksi.

Kesehatan Mental yang buruk juga memengaruhi pola tidur. Kecemasan sering menyebabkan insomnia atau kualitas tidur yang buruk. Padahal, tidur adalah waktu krusial bagi tubuh untuk memproduksi sitokin—protein yang membantu melawan peradangan dan infeksi. Kurangnya tidur yang berkualitas memperpanjang durasi demam dan masa pemulihan.

Selain itu, kecemasan dapat mengubah perilaku kesehatan secara negatif. Seseorang dengan Kesehatan Mental tertekan mungkin kehilangan nafsu makan atau mengabaikan asupan nutrisi yang penting. Nutrisi seperti Vitamin C, seng, dan protein sangat dibutuhkan untuk membangun kembali kekuatan imun. Hilangnya asupan ini menghambat upaya tubuh untuk pulih dari demam.

Hubungan antara pikiran dan sistem imun diatur melalui jalur neuroendokrin. Ketika Kesehatan Mental terganggu, sinyal inflamasi di tubuh dapat meningkat. Peningkatan peradangan ini membuat gejala demam terasa lebih intens dan berkepanjangan, karena tubuh terus-menerus dalam mode “bertarung” dan kurang fokus pada penyembuhan.

Mengelola Kesehatan Mental saat demam menjadi komponen vital dalam strategi pemulihan. Praktik sederhana seperti teknik pernapasan dalam, mendengarkan musik menenangkan, atau meditasi singkat dapat membantu menurunkan tingkat kortisol. Tindakan ini secara langsung mendukung sistem kekebalan tubuh agar bekerja lebih efisien.

Penting bagi penderita demam untuk mengenali dan mengakui adanya kecemasan. Mencari dukungan sosial dari keluarga atau teman, atau bahkan konsultasi daring dengan profesional Kesehatan Mental, dapat memberikan alat yang dibutuhkan untuk mengendalikan stres. Dukungan ini membantu menciptakan lingkungan mental yang kondusif bagi penyembuhan.

Kesimpulannya, menjaga Kesehatan Mental adalah prasyarat untuk pemulihan fisik yang cepat dari demam. Dengan mengelola kecemasan dan stres secara efektif, kita meminimalkan produksi kortisol dan memaksimalkan fungsi sistem imun. Pemulihan sejati adalah proses holistik yang membutuhkan perawatan seimbang antara tubuh dan pikiran.