Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gresik Berita,Edukasi Mengenal Disleksia: Gejala, Risiko, Penyebab, dan Jenisnya

Mengenal Disleksia: Gejala, Risiko, Penyebab, dan Jenisnya

Disleksia adalah gangguan belajar spesifik yang terutama memengaruhi kemampuan seseorang dalam membaca, mengeja, dan menulis. Kondisi neurologis ini tidak terkait dengan tingkat kecerdasan dan dapat dialami oleh siapa saja. Pemahaman yang komprehensif mengenai gejala, risiko, penyebab, dan berbagai jenis disleksia sangat penting untuk diagnosis dini dan intervensi yang tepat.

Gejala Disleksia:

Gejala disleksia dapat bervariasi tergantung pada usia individu. Pada anak-anak prasekolah, tanda-tanda risiko disleksia meliputi keterlambatan bicara, kesulitan mempelajari kata-kata baru, masalah dalam membentuk kata dengan benar, kesulitan mengingat atau menyebutkan huruf, angka, dan warna, serta kurangnya minat pada atau kesulitan dalam mengenali rima.

Saat usia sekolah, gejala menjadi lebih jelas, termasuk kesulitan membaca di bawah tingkat usia yang diharapkan, masalah dalam memproses dan memahami apa yang didengar, kesulitan menemukan kata yang tepat atau membentuk jawaban, masalah mengingat urutan, kesulitan melihat persamaan dan perbedaan dalam huruf dan kata, ketidakmampuan melafalkan kata asing, kesalahan ejaan yang sering, dan menghindari aktivitas membaca.

Pada remaja dan orang dewasa, gejalanya mirip dengan anak-anak, seperti kesulitan membaca (termasuk membaca keras), membaca dan menulis yang lambat dan melelahkan, masalah ejaan, menghindari aktivitas membaca, salah mengucapkan nama atau kata, kesulitan mengingat, dan membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugas membaca atau menulis.

Risiko Disleksia:

Faktor risiko utama disleksia adalah riwayat keluarga. Disleksia cenderung bersifat genetik, sehingga anak-anak dengan orang tua atau saudara kandung yang mengalami disleksia memiliki risiko lebih tinggi.

Penyebab Disleksia:

Penyebab pasti disleksia belum sepenuhnya dipahami, tetapi penelitian menunjukkan adanya perbedaan dalam struktur dan fungsi otak individu dengan disleksia, terutama di area yang memproses bahasa.

Jenis-Jenis Disleksia:

Meskipun tidak ada klasifikasi medis yang baku, disleksia sering dikategorikan berdasarkan area kesulitan utama:

  1. Disleksia Fonologis: Kesulitan memproses bunyi bahasa dan menghubungkannya dengan huruf, menyulitkan dalam mengeja dan menguraikan kata baru. Ini adalah jenis disleksia yang paling umum.
  2. Disleksia Permukaan: Kesulitan mengenali kata secara visual, terutama kata-kata yang tidak mengikuti aturan fonetik. Individu mungkin dapat mengeja berdasarkan bunyi tetapi kesulitan mengenali kata-kata umum secara langsung.
  3. Disleksia Double Deficit: Kombinasi dari disleksia fonologis dan kesulitan dalam rapid naming (cepat menyebutkan huruf, angka, atau warna), yang seringkali menyebabkan kesulitan membaca yang lebih signifikan.

Mengenali gejala, memahami risiko dan penyebab, serta mengetahui berbagai jenis disleksia adalah langkah awal penting.