Lupus, atau Systemic Lupus Erythematosus (SLE), adalah penyakit autoimun kronis yang kompleks. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi, justru menyerang jaringan dan organ sehat. Mengenali gejala awal lupus dan memahami berbagai penyebab yang mungkin memicu kondisi ini sangat penting untuk diagnosis dini dan penanganan yang tepat.
Gejala Awal Lupus yang Perlu Diwaspadai:
Gejala lupus dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan dapat menyerang berbagai bagian tubuh. Seringkali, gejala awal lupus datang dan pergi, sehingga penyakit ini dijuluki “penyakit seribu wajah”. Beberapa gejala awal lupus yang umum meliputi:
- Kelelahan Ekstrem: Merasa lelah yang berlebihan meskipun sudah cukup istirahat, dan tidak membaik setelah tidur.
- Nyeri Sendi: Nyeri, kaku, dan bengkak pada persendian, terutama di tangan dan kaki. Nyeri ini dapat berpindah-pindah.
- Ruam Kulit: Ruam merah berbentuk kupu-kupu yang membentang di pipi dan pangkal hidung (butterfly rash) adalah gejala khas lupus. Ruam lain juga dapat muncul di bagian tubuh lain dan dapat memburuk akibat paparan sinar matahari.
- Demam: Demam ringan yang datang dan pergi tanpa alasan yang jelas.
- Sensitivitas Terhadap Sinar Matahari (Fotosensitivitas): Kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari, menyebabkan ruam atau peradangan.
- Sariawan: Luka atau peradangan pada mulut yang tidak kunjung sembuh.
- Rambut Rontok: Kehilangan rambut yang berlebihan.
- Fenomena Raynaud: Jari-jari tangan dan kaki menjadi pucat atau kebiruan saat terpapar dingin atau stres.
Berbagai Faktor Penyebab Lupus:
Penyebab pasti lupus belum diketahui secara pasti, namun para ahli meyakini bahwa kombinasi beberapa faktor berperan dalam memicu penyakit ini:
- Faktor Genetik: Riwayat keluarga dengan lupus atau penyakit autoimun lainnya dapat meningkatkan risiko seseorang terkena lupus. Meskipun tidak diturunkan secara langsung, adanya gen tertentu dapat membuat seseorang lebih rentan.
- Faktor Hormonal: Wanita lebih sering terkena lupus dibandingkan pria, terutama pada usia reproduktif. Hormon estrogen diduga berperan dalam perkembangan lupus.
- Faktor Lingkungan: Beberapa faktor lingkungan diduga dapat memicu lupus pada individu yang rentan, termasuk:
- Paparan Sinar Matahari: Sinar ultraviolet dapat memicu flare-up atau memicu penyakit pada orang yang memiliki predisposisi.
- Infeksi: Beberapa infeksi virus, seperti Epstein-Barr virus (EBV), diduga dapat memicu lupus pada beberapa orang.