Dunia telah belajar pahit dari pandemi global baru-baru ini bahwa ancaman penyakit zoonosis (penyakit yang menular dari hewan ke manusia) selalu ada dan dapat muncul kapan saja. Oleh karena itu, persiapan global untuk menghadapi Next Pandemic bukan lagi bersifat opsional, melainkan imperatif. Kesiapan ini melibatkan kolaborasi lintas batas, peningkatan sistem surveilans, dan investasi besar dalam penelitian penyakit menular baru. Langkah-langkah proaktif inilah yang akan menentukan apakah kita akan mampu mencegah atau setidaknya memitigasi dampak dari wabah di masa depan.
Salah satu tantangan terbesar dalam menghadapi Next Pandemic adalah memperkuat sistem surveilans kesehatan. Ini berarti membangun jaringan global yang mampu mendeteksi secara dini lonjakan kasus penyakit pada populasi hewan dan manusia di daerah-daerah berisiko tinggi. Dana Pelaksanaan yang signifikan harus dialokasikan untuk melatih petugas kesehatan di garis depan (frontliners) dan memberikan mereka peralatan diagnostik yang cepat dan akurat. Indonesia, yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, menjadi salah satu hotspot utama yang membutuhkan pemantauan ketat.
Selain surveilans, Mengubah Gaya respons global dari reaktif menjadi prediktif adalah kunci. Ini berarti memprioritaskan penelitian dan pengembangan vaksin platform yang dapat dengan cepat dimodifikasi untuk menargetkan patogen baru (Vaksin Plug-and-Play). Pada konferensi kesehatan global yang diselenggarakan pada hari Kamis, 14 Februari 2026, para ahli menekankan perlunya negara-negara kaya berinvestasi di fasilitas produksi vaksin di negara berkembang. Mengharuskan Jumlah investasi yang merata akan memastikan distribusi vaksin yang adil dan cepat saat krisis melanda.
Next Pandemic juga menuntut peningkatan komunikasi risiko yang transparan dan berbasis sains kepada publik. Pelajaran dari pandemi sebelumnya menunjukkan bahwa misinformasi dapat menghambat upaya kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, Time Management komunikasi harus dilakukan secara cepat, jelas, dan seragam. Dengan memperkuat pertahanan di tingkat lokal, nasional, dan global—mulai dari deteksi dini hingga produksi vaksin—dunia dapat mempersiapkan diri untuk memitigasi ancaman penyakit zoonosis dan melindungi populasi dari kerugian yang meluas akibat Next Pandemic.
