Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau peradangan, dan seringkali menjadi gejala awal dari berbagai penyakit. Dalam upaya meredakan ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh demam, pemberian obat penurun panas menjadi langkah umum. Namun, penting untuk memahami bahwa tidak semua obat penurun panas aman untuk setiap kondisi. Dalam banyak kasus, hanya parasetamol yang direkomendasikan untuk demam, sementara aspirin atau ibuprofen harus dihindari karena dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Parasetamol (acetaminophen) adalah obat penurun panas dan pereda nyeri yang bekerja dengan memengaruhi pusat pengaturan suhu di otak, serta menghambat produksi prostaglandin di sistem saraf pusat yang berperan dalam nyeri. Obat ini efektif dalam menurunkan demam dan relatif aman jika digunakan sesuai dosis yang direkomendasikan. Parasetamol memiliki profil keamanan yang baik untuk sebagian besar populasi, termasuk anak-anak dan orang dewasa, dan tidak memiliki efek signifikan pada pembekuan darah.
Sebaliknya, aspirin (asam asetilsalisilat) dan ibuprofen adalah bagian dari kelompok obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS). Meskipun efektif dalam menurunkan demam dan mengurangi nyeri serta peradangan, OAINS memiliki mekanisme kerja yang dapat mengganggu fungsi trombosit (sel pembeku darah) dan merusak lapisan lambung.
Pada kondisi demam tertentu, seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) yang marak di daerah tropis, termasuk beberapa wilayah Asia Tenggara, risiko perdarahan merupakan komplikasi serius. Penggunaan aspirin atau ibuprofen pada pasien dengan DBD dapat memperburuk kondisi ini dengan meningkatkan kecenderungan perdarahan, bahkan bisa memicu perdarahan internal yang fatal. Aspirin secara spesifik menghambat agregasi trombosit, sedangkan ibuprofen dapat mengiritasi saluran pencernaan yang sudah rentan.
Oleh karena itu, dalam konteks demam yang tidak diketahui penyebab pastinya, atau pada pasien yang memiliki riwayat penyakit tertentu yang meningkatkan risiko perdarahan, dokter dan tenaga medis selalu merekomendasikan parasetamol sebagai pilihan pertama dan paling aman. Penting bagi masyarakat untuk tidak melakukan swamedikasi dengan aspirin atau ibuprofen tanpa anjuran dokter, terutama saat demam. Selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan penanganan demam yang aman serta efektif.