Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tengah menghadapi situasi darurat akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ratusan sapi ternak. Dampak dari wabah ini sangat memprihatinkan, dengan puluhan ekor sapi dilaporkan mati. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan peternak dan masyarakat setempat.
Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, ratusan ekor sapi ternak di berbagai wilayah Lumajang telah terjangkit PMK. Gejala yang muncul pada sapi-sapi tersebut antara lain demam tinggi, keluarnya air liur berlebihan, serta luka pada mulut dan kuku. Kondisi ini menyebabkan sapi-sapi tersebut kesulitan makan dan minum, yang berujung pada kematian.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi ini. Wabah PMK telah menyebabkan kerugian besar bagi para peternak. Kami terus berupaya untuk menanggulangi wabah ini dan memberikan bantuan kepada para peternak,” ujar Kepala DKPP Lumajang.
Pihak DKPP Lumajang telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi wabah PMK ini, antara lain:
- Pemeriksaan dan Pengobatan: Petugas DKPP melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap sapi-sapi yang terjangkit PMK.
- Vaksinasi: Vaksinasi dilakukan terhadap sapi-sapi yang sehat untuk mencegah penularan.
- Pembatasan Lalu Lintas Hewan: Pembatasan lalu lintas hewan ternak dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah ke wilayah lain.
- Edukasi Peternak: Peternak diberikan edukasi tentang cara mencegah dan mengatasi PMK.
Wabah PMK ini tidak hanya berdampak pada kerugian ekonomi bagi peternak, tetapi juga berpotensi mengganggu pasokan daging sapi di wilayah Lumajang dan sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk mengatasi wabah ini.
Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang. Pihak DKPP Lumajang terus berupaya untuk mengatasi wabah PMK ini dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat.
Poin-poin penting:
- Ratusan sapi ternak di Lumajang terjangkit wabah PMK.
- Puluhan ekor sapi dilaporkan mati akibat wabah ini.
- DKPP Lumajang melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi wabah PMK.
- Masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang.