Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gresik Edukasi Tulang Rapuh Diam-diam: Mengenali dan Mencegah Osteoporosis Sejak Dini

Tulang Rapuh Diam-diam: Mengenali dan Mencegah Osteoporosis Sejak Dini

Osteoporosis sering dijuluki sebagai “silent disease” atau penyakit diam-diam karena kerap tanpa gejala hingga terjadi patah tulang. Kondisi ini menyebabkan tulang menjadi tulang rapuh dan keropos, meningkatkan risiko fraktur bahkan akibat benturan ringan. Mengenali tanda-tanda awal dan menerapkan langkah pencegahan sejak dini adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan tulang dan menghindari kondisi tulang rapuh ini di kemudian hari.

Osteoporosis terjadi ketika tubuh kehilangan terlalu banyak tulang, membuat terlalu sedikit tulang, atau kombinasi keduanya. Akibatnya, tulang menjadi lemah dan dapat patah karena jatuh ringan atau bahkan aktivitas sehari-hari seperti membungkuk atau batuk. Meskipun lebih sering menyerang wanita pascamenopause dan lansia, kondisi tulang rapuh ini juga bisa terjadi pada usia lebih muda, terutama jika ada faktor risiko tertentu seperti riwayat keluarga, gangguan hormonal, atau penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka panjang.

Mengapa tulang bisa rapuh? Proses pembentukan dan penghancuran tulang adalah siklus alami dalam tubuh. Pada orang muda, proses pembentukan tulang lebih cepat daripada penghancurannya, sehingga massa tulang terus meningkat. Namun, seiring bertambahnya usia, terutama setelah mencapai puncak massa tulang (sekitar usia 30 tahun), proses penghancuran tulang mulai melebihi pembentukannya, menyebabkan tulang menjadi lebih tipis dan tulang rapuh.

Pencegahan osteoporosis harus dimulai sedini mungkin, bahkan sejak masa kanak-kanak dan remaja, ketika massa tulang sedang dibangun. Berikut adalah beberapa langkah penting:

  1. Asupan Kalsium yang Cukup: Kalsium adalah mineral utama pembentuk tulang. Sumber kalsium yang baik meliputi susu dan produk olahannya (keju, yogurt), sayuran hijau gelap (brokoli, bayam), serta makanan yang diperkaya kalsium.
  2. Vitamin D yang Adekuat: Vitamin D berperan penting dalam penyerapan kalsium. Paparan sinar matahari pagi yang cukup (sekitar 10-15 menit, 2-3 kali seminggu) adalah sumber vitamin D alami terbaik. Sumber lain termasuk ikan berlemak, kuning telur, dan makanan yang difortifikasi. Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Bone Health pada 22 Mei 2025, merekomendasikan asupan vitamin D minimal 800 IU per hari untuk dewasa guna mencegah osteoporosis.
  3. Olahraga Teratur: Aktivitas fisik menahan beban (seperti berjalan kaki, jogging, menari, angkat beban ringan) dapat membantu memperkuat tulang. Olahraga membantu menstimulasi sel-sel pembentuk tulang.
  4. Gaya Hidup Sehat: Hindari merokok dan batasi konsumsi alkohol, karena keduanya dapat mengurangi kepadatan tulang.
  5. Deteksi Dini: Jika memiliki faktor risiko, konsultasikan dengan dokter untuk skrining kepadatan tulang (densitometri tulang/DXA scan) secara berkala.

Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan ini, kita dapat mengurangi risiko memiliki tulang rapuh di kemudian hari dan memastikan kualitas hidup yang lebih baik di usia senja.