Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gresik Pendidikan Waspada! 5 Jenis Hewan Ini Bisa Tularkan Penyakit Berbahaya

Waspada! 5 Jenis Hewan Ini Bisa Tularkan Penyakit Berbahaya

Hewan dapat menjadi perantara berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Beberapa jenis hewan secara alami membawa patogen atau menjadi vektor yang tularkan penyakit dari satu inang ke inang lainnya, termasuk manusia. Mengenali jenis-jenis hewan ini dan cara pencegahannya sangat penting untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga.

Berikut adalah 5 jenis hewan umum yang perlu diwaspadai karena potensinya untuk tularkan penyakit:

  1. Nyamuk: Nyamuk adalah vektor penyakit yang paling dikenal dan mematikan di dunia. Berbagai jenis nyamuk dapat tularkan penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, chikungunya, Zika, dan demam kuning. Gigitan nyamuk betina saat menghisap darah dapat memindahkan virus atau parasit dari individu yang terinfeksi ke individu yang sehat. Data dari World Health Organization (WHO) per April 2025 menunjukkan bahwa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk menyebabkan jutaan kematian setiap tahunnya.
  2. Tikus: Tikus, terutama tikus got, seringkali hidup di lingkungan yang kotor dan dapat membawa berbagai macam bakteri dan virus. Mereka dapat tularkan penyakit seperti leptospirosis (melalui urine), salmonellosis (melalui kontaminasi makanan), dan hantavirus (melalui urine dan kotoran). Kontak langsung dengan tikus, urine, kotoran, atau bahkan air dan makanan yang terkontaminasi dapat menjadi jalur penularan penyakit. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam kampanye kebersihan lingkungan pada tanggal 10 Maret 2025 menekankan pentingnya pengendalian populasi tikus untuk mencegah penyebaran penyakit.
  3. Lalat: Lalat seringkali hinggap di tempat-tempat kotor seperti sampah dan tinja, sehingga dapat membawa berbagai macam mikroorganisme penyebab penyakit. Lalat dapat tularkan penyakit seperti diare, tifus, kolera, dan disentri melalui kontaminasi makanan dan minuman yang mereka hinggapi. Menjaga kebersihan lingkungan dan menutup makanan dengan rapat adalah langkah penting untuk mencegah lalat tularkan penyakit.
  4. Kutu: Kutu adalah parasit penghisap darah yang dapat menempel pada hewan peliharaan seperti anjing dan kucing, serta pada manusia. Kutu dapat tularkan penyakit seperti demam tifus (ricketsia) dan penyakit Lyme (melalui kutu rusa). Gigitan kutu dapat menyebabkan iritasi kulit dan penularan patogen ke dalam aliran darah. Dokter hewan di Royal Veterinary College London dalam publikasinya pada tanggal 5 April 2025 menyarankan pemilik hewan peliharaan untuk rutin memberikan obat anti-kutu sebagai langkah pencegahan.
  5. Anjing dan Kucing (Rabies): Meskipun merupakan hewan peliharaan yang umum, anjing dan kucing yang tidak divaksinasi dapat tularkan penyakit rabies melalui gigitan atau cakaran. Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan sangat mematikan jika tidak segera ditangani. Program vaksinasi rabies massal yang sering diadakan oleh Dinas Peternakan setempat merupakan upaya penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Informasi mengenai jadwal vaksinasi rabies dapat diperoleh dari kantor dinas peternakan terdekat.

Untuk mencegah penyakit yang ditularkan oleh hewan, penting untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengendalikan populasi vektor seperti nyamuk dan lalat, melindungi diri dari gigitan serangga, serta memastikan hewan peliharaan mendapatkan vaksinasi yang lengkap. Jika Anda mengalami gejala penyakit setelah kontak dengan hewan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.